1. Pohon Sialang
    Siapa sih yang tidak asing dengan Pohon Sialang? biasanya sebutan bagi pohon tinggi besar yang dihuni oleh ratusan kerajaan lebah. Puncaknya menjulang jauh di atas atap hutan. Maklum, tingginya rata-rata 50 m atau lebih dengan garis tengah batang 2 m. Kebanyakan berdaun kecil sehingga kalau angin bertiup, ya lewat saja. Jadi, tidak gampang tumbang oleh topan badai. Dari sinilah Lebah-Lebah membuat madu sebagai sumber makanan untuk mengatasi kelangkaan pangan, Di wilayah dengan empat musim, madu umumnya digunakan saat musim dingin, Oleh karena itu, periode waktu ketika lebah mulai membuat madu adalah pada awal musim semi hingga musim gugur, Nilai gizi madu akan tetap utuh jika disimpan di tempat sejuk dan kering. Madu adalah zat manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari nektar bunga. Nektar adalah cairan yang dihasilkan oleh bunga yang terdiri dari gula kompleks dan sekitar 80% air. Saat mencari nektar, lebah juga membantu penyerbukan bunga yang penting dalam rangkaian proses perkembangbiakan tanaman. Rasa manis madu diperoleh dari monosakarida, fruktosa dan glukosa.
  2. Pohon Sialang dipanjat oleh Tim Pemanen Madu
    Untuk mengambil sarang lebah madu yang akan dipanen, pohon Sialang ini dipanjati oleh Tim Panen. Perlu diketahui bahwa perlu memakai pakaian yang safety untuk melindungi diri dari sengatan dan serangan Lebah  ketika mengambil sarangnya. Kenakanlah pakaian pelindung peternak lebah sebelum memanen madu. Paling tidak, pastikan untuk mengenakan sarung tangan tebal hingga siku, topi bertudung, dan pakaian terusan yang tahan terhadap lebah. Sebaiknya mengenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang.

    Tim Panen Beraksi Memulai Proses Panen (Memanjat Pohon Sialang)

  3. Penyaringan Sarang Lebah
    Setelah sarang lebah madu diambil, sarang-sarang lebah tersebut disaring untuk diambil zat manisnya (madu) dengan cara membersihkan lilin yang menutupi madu didalam sel-sel sarang tersebut atau partikel-partikel lainnya yang tidak dibutuhkan., lalu menaruhnya pada sebuah mesin ekstraksi yang bekerja secara sentrifugal. Sarang diputar-putar sedemikian rupa hingga madu dapat dikeluarkan dari sarangnya atau bisa juga dengan mengiris-iris sarang lebah yang telah dipanen tersebut. Perlu diingat bahwa: Pakailah sarung tangan plastik yang bagus, taruh sisiran madu di atas saringan yang lebar, dan peras seperti memeras santan dan masukkan madu yang sudah disaring ke dalam botol kaca yang bersih steril. Bekas sarang lebah yang bisa dijadikan lilin lebah juga banyak mempunyai manfaat yang luar biasa ! salah satunya yaitu bisa diaplikasikan sebagai bahan kosmestik seperti Lipstick, dan banyak juga manfaat yang lainnya untuk dibudidayakan.

    Sarang Lebah Madu yang Dipanen

  4. Madu Disaring dan Pengemasan
     Sarang lebah yang telah diirisi tersebut diambil madunya dan disaring. Terkadang para petani madu melakukan pemanasan untuk mempermudah proses penyaringan, hal ini tidak akan mengurangi komposisi dan nutrisi yang terkandung dalam madu.  Proses ini hanya untuk mempermudah proses agar lebih efektif. Setelah proses penyaringan selesai, saatnya pengemasan. Biasanya madu dikemas dalam botol plastik maupun botol kaca, setelah itu diberi label dan siap dikirim. Untuk harga madu, PT ABT menjual dengan kemasan 1 Kg seharga IDR 110.000,- dan untuk kemasan 2 kg dengan IDR 215.000,-. Begitulah perjalanan sebotol madu yang dilakukan oleh PT ABT yang mana tanpa pemanis, pewarna atau pengawet dan ini terjamin murni dan asli yang banyak khasiatnya untuk kesehatan tubuh kita.