ABT melalui divisi Community Development (Comdev) menyambut tamu dari Seniman Pangan (didukung oleh Javara Indonesia) yang datang berkunjung dan melatih para Ibu-Ibu di Desa Suo-Suo Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Adapun kunjungan ini terselenggara selama 3 (tiga) hari dari tanggal 13-15 Agustus 2019 di Kantor Desa Suo-Suo. Pelatih dari Seniman Pangan ini diantaranya yaitu Corazon Nikijuluw (Food Technologist/ Training Manager) dan 2 (dua) orang pendamping lainnya yakni Delvi dan Silvia. Di hari pertama, ibu-ibu banyak yang mengikuti pelatihan dan antusias untuk mengolah produk komoditi yang ada di desa mereka sendiri. Sebut saja, primadona komoditas lokal mereka diantaranya adalah Kabau, Madu Sialang, dan Jamur Kukur. Tidak hanya 3 (tiga) komoditas itu saja, melainkan juga ada komoditas umum lainnya seperti Jahe dan Rebung yang siap untuk diolah dalam training ini!
Untuk diketahui bahwa pelatihan ini pertama kalinya dilaksanakan di kantor Javara Indonesia di daerah Kemang dan Bekasi selama 1 (satu) minggu oleh dukungan ABT. Dengan adanya trainer yang datang secara langsung ini sebagai bentuk untuk mengkaji ulang dan melihat sejauh mana potensi para ibu-ibu dalam memahami hasil dari pelatihan pertama mereka serta merasakan kepekaan dan intuisi mereka dalam mengolah produk lokal tersebut. Tingginya rasa keingintahuan para ibu-ibu membuat jumlah kehadiran pelatihan kedua lebih banyak daripada jumlah pelatihan yang pertama. Para Ibu-Ibu Desa ini datang dari berbagai Desa lainnya yang ada di wilayah Blok I ABT, diantaranya Desa Balai Rajo, Desa Suo-Suo, Dusun Semerantihan, dan Desa Muara Sekalo. Sungguh ini merupakan sesuatu yang menyenangkan, bukan?
Kita sudah tahu bahwa Indonesia adalah negara agraris. Tentunya kita bisa menciptakan Petani Kreatif Indonesia untuk menghasilkan sebuah produk dari tanaman di tempatnya sendiri dan ini cukup meningkatkan produktifitas dan perekonomian masyarakat. ABT ingin agar ibu-ibu Desa Suo-Suo dapat menciptakan sebuah produk yang tak kalah unggul dan memberikan nilai tambah dari produk-produk olahan mereka. Mengapa? Karena Desa Suo-Suo adalah salah satu Desa yang tinggi potensi alamnya dan dilimpahi kekayaan hasil hutan yang banyak sekali manfaatnya. Dengan pengolahan pangan ini dapat menghidupkan kembali semangat antusiasme masyarakat desa untuk terus merakit asa dan menghidupkan kembali pangan lokal yang hampir terlupakan.
Pelatihan hari pertama dibuka oleh Nelly Akbar (Manager Comdev ABT) dan diikuti secara hikmat oleh peserta lainnya. Pelatihan pertama dibuka dengan rangkaian kegiatan tentang pengolahan pangan I: Prinsip Pengeringan (Sambal Kabau, Sprinkle Kabau, dan Kaldu Jamur). Acara pelatihan diadakan secara full day. Kabau (Archidendron microcarpum) sejenis tanaman jengkol hutan perlu direndam terlebih dahulu sebelum diolah untuk sedikit menghilangkan baunya. Kali ini, pembuatan sambal kabau dipotong kecil-kecil dan digoreng.Tidak hanya Kabaunya saja, Bawang Putih, Bawang Merah, Cabe juga digoreng. Setelah itu, di blender secara Bersama dan diletakkan secara merata di alat pengeringannya selama 12 jam.
Pelatihan kedua, yakni pengemasan Sprinkle Kabau dan Sambal Kabau yang telah diolah di hari pertama training. Selanjutnya, komoditas lainnya yaitu pengeringan buah dan fruit leather, pembuatan pickles rebung, dan pembuatan selai jahe. Di hari terakhir dilanjutkan dengan pengemasan dan Dry Mix Kaldu Jamur, Pembuatan Permen dari Madu, dan Pembuatan Keripik Kabau. Rangkaian pelatihan yang berlangsung berhari-hari pun telah dilalui secara antusias dan ketika dicicip hasilnya gurih, renyah, dan tentunya enak! Tibalah di hari terakhir training pengemasan produk olahan tersebut.