Bukit Tigapuluh adalah salah satu kawasan hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati dan budaya. Di sinilah PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT) menjalankan misi restorasi ekosistem, memastikan habitat satwa liar seperti gajah sumatera, harimau, dan orangutan tetap lestari pada kawasan konsesinya seluas sekitar 38.000 ha. Tidak hanya satwa, kawasan ini juga menjadi rumah bagi masyarakat adat Talang Mamak dan Suku Anak Dalam, menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam.

Peserta penanaman melakukan upacara bersama sebelum memulai kegiatan.

Namun, tantangan tidak pernah berhenti. Aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab hingga fenomena alam telah mengancam keberlangsungan ekosistem. Oleh karena itu, kolaborasi menjadi kunci untuk melestarikan kawasan ini. Salah satu kolaborasi yang inspiratif baru saja terjadi pada 16-17 November 2024, ketika ABT bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Jambi (Himabio UNJA) dalam aksi nyata penanaman di konsesi ABT.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Biology Science Festival (BSF) 2024, Himabio UNJA menggagas Aksi Tanam 1.000 Bibit Pakan Gajah. Beragam jenis tanaman, seperti rumput gajah, tebu, dan pisang, ditanam di area seluas 4 hektare di Blok 1 konsesi ABT—wilayah yang juga menjadi jalur jelajah gajah sumatera. Tanaman-tanaman ini diharapkan memperkaya ketersediaan pakan alami, mendorong gajah untuk tetap menggunakan kawasan ini sebagai habitat mereka.

Para mahasiswa yang menjadi generasi penerus menanam benih untuk masa depan.

Dalam sambutannya, Koordinator Program Studi Biologi Universitas Jambi, Mahya Ihsan, S. Si., M. Si., menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. “Saya sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan Aksi Tanam 1.000 Bibit Pakan Gajah yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Jambi (Himabio UNJA) di PT Alam Bukit Tigapuluh. Inisiatif ini merupakan contoh nyata dari kepedulian kita terhadap kelestarian alam, khususnya dalam mendukung keberlanjutan populasi gajah, yang menjadi bagian dari kekayaan fauna Indonesia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang pentingnya konservasi, tetapi juga menunjukkan peran aktif mereka dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Semoga aksi ini menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika Universitas Jambi untuk terus berkontribusi dalam upaya pelestarian alam.”

General Manager ABT, Taufiq Hidayat, juga menyampaikan apresiasi mendalam terhadap upaya Himabio UNJA. “Pelestarian habitat satwa, khususnya gajah sumatera, membutuhkan kolaborasi banyak pihak. Langkah nyata Himabio UNJA ini menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda untuk turut berperan aktif dalam pelestarian alam. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung setiap tahun.”

Penanaman oleh ABT

Semangat yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Pelaksana BSF, Nur Umi Hasanah. “Melalui aksi nyata ini, kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga langsung berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. Kami berharap tanaman ini tidak hanya bermanfaat bagi satwa, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya peran kita semua dalam menjaga ekosistem.”

Sebagai perusahaan yang berdedikasi pada restorasi ekosistem, ABT melihat potensi besar pada generasi muda untuk membawa perubahan positif. Melalui kerja sama seperti ini, semangat konservasi dapat terus tumbuh, menjangkau lebih banyak orang, dan menjadi bagian dari gaya hidup yang berkelanjutan.

Dengan langkah kecil seperti menanam, sebuah harapan besar telah tumbuh di Bukit Tigapuluh. Semoga inisiatif ini menjadi awal dari aksi-aksi inspiratif lainnya yang memperkuat upaya menjaga harmoni antara manusia, satwa, dan alam.