TEBO, Jambi – Api adalah ancaman nyata bagi paru-paru dunia kita, terutama di hutan tropis Sumatra. Menyadari urgensi ini, 30 anggota Tim Perlindungan dan Penanggulangan Hutan (PPH) PT Alam Bukit Tigapuluh (PT ABT) tak tinggal diam. Selama tiga hari penuh, mulai 23 hingga 25 Juni 2025, mereka “sekolah” lagi, tapi kali ini bukan di kelas biasa. Mereka mengikuti Pelatihan Terpadu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) langsung di markas Manggala Agni Kabupaten Tebo.

Pelatihan ini bukan sekadar rutinitas. Tujuannya sangat jelas: membekali para PPH PT ABT dengan pengetahuan, keterampilan, dan mental baja yang dibutuhkan untuk urusan mencegah, mendeteksi, menanggulangi, hingga memulihkan hutan pasca-kebakaran. Ibaratnya, mereka sedang di-upgrade jadi “superhero” hutan.

Tiga Hari Penuh Ilmu dan Aksi

Hari pertama, Senin (23/6), para anggota PPH langsung tancap gas. Di kantor Daops Sumatra XII Manggala Agni Tebo, mereka diguyur materi penting. Mulai dari strategi umum pengendalian Karhutla, langkah antisipasi menghadapi musim kemarau 2025 yang (kemungkinan) menantang, hingga materi vital tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pemadaman api. Ini penting, karena medan Karhutla bukan main-main.

Selasa (24/6), semangat makin membara. Pagi-pagi buta, tim PPH sudah ikut Apel Siaga Bencana Karhutla di lapangan Exs MTQ komplek perkantoran Bupati Tebo. Apel akbar ini dipimpin langsung oleh Bapak Letkol Inf Dedi Funky Irawanto dan diikuti seluruh jajaran Forkopimda Kabupaten Tebo. Sebuah penanda keseriusan semua pihak dalam menghadapi ancaman api.

Setelah apel, mereka kembali ke teori. Bapak Heri Mulyono, S.Hut, Supervisor wilayah Sumatra, berbagi ilmu tentang Teori Dasar Karhutla. Tak berhenti di situ, Bapak RDN Beni Saputra dan Bapak Andri Irawan dari Manggala Agni melanjutkan dengan materi krusial Sistem Peringatan Dini dan Deteksi Dini Karhutla, serta teknik Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan. Terakhir, Bapak Afdal menutup sesi teori dengan panduan Penanganan Pasca Karhutla. Sesi teori ini ditutup dengan Pembukaan pelatihan Terpadu Bersama Bapak Manager Operasional Muhammad Taufik Hidayat bersama M. Nazri komandan PPH.

Puncak dari pelatihan ini tiba di Rabu (25/6). Setelah dibekali teori mumpuni, tim PPH diajak Bapak Dori Sikam, Pelatih Manggala Agni, untuk membentuk Formasi Regu dan langsung mempraktikkan simulasi pemadaman kebakaran. Ada dua jenis simulasi yang dilakukan: simulasi kering (latihan tanpa api sungguhan) dan simulasi basah (dengan air, mendekati kondisi nyata). Inilah momen di mana semua teori diuji di lapangan.

Pelatihan terpadu ini ditutup dengan Apel penutupan, yang dihadiri oleh Bapak Manager Operasional Muhammad Taufik Hidayat, M. Nazri selaku Komandan PPH, dan Endi Saputra Koordinator FM.

Bekal Berharga untuk Menjaga Hutan

Dengan bekal ilmu dan praktik dari Manggala Agni ini, 30 anggota PPH PT ABT kini jauh lebih siap. Mereka bukan hanya penjaga hutan, tapi juga garda terdepan yang terlatih untuk mengendalikan api dan melindungi kekayaan alam Sumatra dari ancaman Karhutla. Ini adalah langkah nyata PT ABT dalam menjaga komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan keselamatan bumi kita.