Tebo, Jambi – Dalam prosesnya, PT. ABT perlu untuk mempersiapkan madu yang akan di distribusikan kepada masyarakat luas. Maka dari itu, dalam tahapannya tim panen madu melakukan pemutangan pohon sialang (pohon penghasil madu) yang siap untuk dipanen. Setelah itu, menyiapkan pohon-pohon sialang untuk simulasi panen dan juga memperhatikan bagaimana tata cara dalam memanen madu hutan yang mana kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari RKT tahun 2017. Kegiatan penuh pohon-pohon sialang yang siap panen ini sesuai dengan hasil pendataan yang telah dilaksanakan bulan lalu pada tanggal 13-16 Oktober 2017.
Kegiatan pemantauan ini diharapkan dapat Mengetahui secara nyata jumlah pohon sialang yang siap dipanen nantinya dan berapa jumlah Hasil Produksi madu hutan pada tanggal 5-8 Desember 2017. Dalam pelaksanaan kegiatan pemantaun ini, tim panen madu PT ABT sebanyak tiga Orang dan tim Pemantau pohon sialang dua Orang.
Hasil pengamatan dan wawancara dengan masyarakat sekitar hutan bahwa pohon sialang yang terdapat didalam izin konsesi PT.ABT begitu juga di Desa Muara Sekalo, Muara Kilis dan Desa Semambu merupakan madu musiman karena lebah madu dapat bersarang apabila sumber makanan tersedia sementara jenis tanaman buah-buah hutan seperti : Pohon bidaro, Durian Hutan, Duku, Pohon Sungkai hanya berbungan setahun sekali.
Selain itu, sistem panen madu masyarakat selama ini masih bersifat tradisional dengan sistem pengasapan dan malam hari pemanennya dilaksanakan sehingga menyebabkan lebah-lebah sering berpindah-pindah hal ini berbeda dengan Di Desa Kunangan Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo dimana panen madu sudah dilakukan disiang hari tanpa pengasapan dan sarang lebah dipanen hanya sarang yang mengandung manisan sehingga panen madu teratur setiap sebulan sekali.